Buah Jambu Air |
Saat ini kebanyakan rumah didesain dengan sangat
minimalis sehingga tak memiliki banyak lahan kosong
untuk berkebun. Pada kondisi seperti ini, tabulampot atau tanaman buah dalam
pot bisa menjadi solusi cerdas agar tetap bisa berkebun meski tak memiliki banyak lahan
kosong. Salah satu jenis tabulampot yang paling digemari saat ini adalah
tabulampot jambu air.
Tabulampot buah yang satu ini
tak hanya digemari, namun sudah menjadi tanaman mini dalam pot yang cukup
populer. Dikatakan mini karena jambu air yang ditanam di dalam pot
memiliki ukuran yang kecil sehingga Kita
bisa memetik buahnya hanya dengan berjongkok. Keistimewaan inilah yang menambah
daya tarik tabulampot jambu air sebagai tanaman hias selain sebagai tanaman
buah.
Teknik
pembibitan tabulampot
Pembibitan harus diperhatikan agar tanaman yang
dihasilkan benar-benar berkualitas dan cepat berbuah. Untuk setiap
tanaman tabulampot (tidak hanya jambu air saja), pembibitan yang disarankan
adalah dengan teknik okulasi. Anda bisa mencangkok atau melakukan sambung
batang sehingga bibit bisa diperoleh dengan cepat. Keuntungan lain jika
melakukan teknik okulasi adalah masa panen yang singkat. Dengan teknik okulasi,
Anda bisa memanen buah setelah 2 tahun masa tanam, sedangkan jika menanam dari
bibit Anda baru bisa memanen setelah 4 atau
tahun tanam.
Hal lain yang harus Anda perhatikan adalah rasa buah
yang dihasilkan. Agar tabulampot jambu ini menghasilkan buah yang manis dan segar, Anda harus memilih indukan yang
memiliki buah manis pula. Dari induk ini, lakukan pencangkokan dan biarkan
hingga 4 bulan. Setelah batang yang dicangkok memiliki 10 daun baru, berarti bibit jambu air sudah siap ditanam di dalam pot.
Teknik
menanam tabulampot
Teknik menanam juga sangat menentukan hasil yang
didapatkan. Untuk menanam jambu air dalam pot, yang perlu
diperhatikan adalah media tanamnya. Sebisa mungkin, buat media tanam seperti
media aslinya agar jambu air bisa dipanen ketika musimnya tiba.
Media tanam yang baik untuk tanaman buah dalam pot adalah
campuran pupuk organik, tanah gembur dan sekam. Gunakan perbandingan 2:1:2 dan
pastikan pH tanah tidak lebih dari 6. Agar air tidak terlalu menggenang,
pastikan memberi lubang pada dasar pot. Letakkan pula pecahan genting atau batu
bata setinggi 5 cm sebelum meletakkan media tanam dalam pot agar air lebih
mudah mengalir keluar dan akar tanaman tidak busuk.
Setelah bibit tertanam, padatkan tanah agar akar tidak
mudah goyah. Jika dirasa perlu, tambahkan pula penyangga atau acir di kanan dan kiri tanaman jambu agar tanaman tetap kokoh meski tertiup
angin. Jika Anda ingin tanaman cepat semai, sebaiknya tanamlah tabulampot pada
sore hari. Jangan lupa pula untuk menyiram tabulampot setiap sore hari dan
memupuknya 2 minggu sekali.
Semoga
bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar