Bunga Pada Tabulampot |
1. Cara Pemupukan
Salah satu fungsi utama dari pemupukan adalah menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Tanaman yang mendapat supply hara yang cukup akan dapat tumbuh dan berkembang, serta dapat melakukan fotosintesis secara optimal. Hasil fotosintesia atau yang biasa disebut dengan istilah fotosintat inilah kemudian yang memiliki peran dalam kemunculan bunga maupun buah.
Secara umum, pemupukan harus dilakukan secara berkesinambungan, termasuk pada saat buah mulai muncul, bukan hanya pada fase vegetatif saja. Hal ini bertujuan agar buah dapat berkembang dengan baik. Pemupukan baru dihentikan beberapa bulan sebelum buah matang dan siap untuk dipanen. Setelah itu pemupukan dilakukan kembali pada saat buah telah dipanen.
Ada satu prinsip yang harus diingat agar tabulampot cepat berbunga, bahwa pembungaan dan pembuahan sangat dipengaruhi oleh rasio karbon dan nitrogen (C/N Rasio) pada tajuk tanaman. Perlu diketahui, pembungaan terjadi ketika kandungan karbon yang berada di dalam tajuk lebih tinggi dari nitrogen. Unsur C sebagai hasil fotosintesis disimpan oleh tanaman sebagai cadangan makanan dalam buah. Begitu pula sebaliknya, jika unsur N yang lebih banyak dari unsur C di dalam tajuk tanaman, maka bunga tidak akan muncul. Demikian juga jika kedua unsur tersebut berada dalam rasio yang sama, maka bungapun tidak akan muncul. Karena itu pupuk N sebaiknya dilakukan pada saat tanaman belum memasuki fase vegetatif.
Pemberian pupuk yang dalam hal ini pupuk anorganik, dapat berupa pupuk tunggal maupun pupuk majemuk. Pupuk tunggal yang mengandung unsur fosfor diantaranya TSP, SP-18, atau SP-36. Adapun pupuk majemuk dapat berupa pupuk NPK dengan kombinasi 15 : 15 : 15, 16 : 16 : 16, dan beberapa kombinasi lainnya.
Selain pupuk anorganik, pupuk organik juga menjadi unsur pupuk yang harus diberikan untuk memicu kemunculan bunga. Karena kandungan unsur hara baik hara makro maupun hara mikro pada pupuk organik cukup tinggi. Penambahan pupuk organik dapat meningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara oleh bagian akar tanaman, hingga mencapai angka 75 persen.
2. Stres Air
Perlu diketahui,, percepatan tumbuh pada tanaman biasanya ditandai dengan masuknya tanaman pada fase generatif. Percepatan tumbuh ini terjadi akibat tanaman berada dalam cekaman, sehingga cara inilah yang dapat dilakukan untuk merangsang munculnya bunga pada tanaman.
Kegiatan stres air hanya dilakukan hingga tanaman layu, jangan sampai mati. Kegiatan utama stres air adalah mengurangi intensitas penyiraman hingga dua kali lebih jarang dibanding biasanya. Selain itu, stres air juga hanya dilakukan sampai bunga pada tanaman mulai muncul. Jadi setelah bunga muncul, penyiraman normal dapat dilakukan kembali agar bunga tidak mudah kering dan akhirnya rontok akibat kekeringan.
Ada yang perlu diperhatikan juga agar tabulampot cepat berbunga, jika saat kita melakukan stres air hujan selalu muncul, maka kita dapat menutup tanaman dengan penutup yang terbuat dari plastik bening. Yang terbaik adalah menutup tanaman dari mulai tajuk tanaman sampai ke batang yang berada di atas media tanam. Karena ada juga yang hanya menutup bagian media tanamnya saja dan membiarkan tanaman tetap terkena air hujan.
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar